Keyword Story Chapter 2
Keyword Story
Chapter 2 : Namanya Kinara
Aku melaju meninggalkan pantai, menuju parkiran hotelku. Seorang staf hotel menghampiriku. Saat itu aku sebenarnya merasa enggan untuk menanggapi masalah di hotel. Kinara menunggu di tepian mobil karena lebih dulu sampai sebelum aku.
" Sorry pak, kita kekurangan karyawan... 3 dari karyawan sudah tidak masuk selama satu minggu lebih, banyak pekerjaan yang terbengkalai, apa tidak sebaiknya kita pasang iklan untuk mencari karyawan baru? Tanya staf hotel bagian HRD yang kulihat dari namanya bernama July.
" miss jully... Ini sudah larut, kenapa harus membahas hal seperti ini?
" maaf pak, saya sudah menghubungi bapak tapi tidak ada respon dari kemarin... Sementara pihak kompetitor mulai melakukan berbagai renovasi demi mendapat laba lebih, dan menambah beberapa karyawan ourshorching demi kemajuan pak...
" Okey, kita bahas pagi nanti... Tegasku
Jully kemudian mengangguk dan mempersilahkan aku menuju mobil. Di depan pintu mobil Kinara menanyakan apa yang terjadi. Dia mencoba menenangkan aku.
Aku mengajaknya sesegera mungkin meninggalkan hotel dan bergegas mengantar Kinara pulang. Ditengah perjalanan Radit menelepon ku. Namun tidak ku angkat. Aku mematikan teleponku karena aku harus mengantar Kinara segera pulang. Jam sudah menunjuk pukul 01 malam.
****
Siaran televisi penuh berita mengenai Velove dan Tegar. Velove Arianita adalah selebgram dengan jumlah follower yang begitu banyak, dia terkenal akan kemampuan mempromosikan berbagai barang endorse. Sementara Tegar Rahardjo adalah aktor pendatang baru yang tengah naik daun. Popularitasnya tengah berada di puncak, ini merupakan berita buruk bagi keduanya.
Tampak pula di layar televisi, Bryan Adriansyah pengusaha batu bara muda yang menggantikan posisi ayahnya, Donny Adriansyah dan juga Raditya Herdian seorang youtuber kelas wahid yang punya fans seabreg.
Disana juga bisa terlihat Jenita Farah, model sekaligus penyanyi cantik yang sepertinya tengah mabuk berat di papah beberapa staf diskotik.
Aku memperhatikan dengan seksama berita demi berita itu. Agak menyebalkan sebenarnya, tapi sudahlah hampir semua breaking news berisi berita sekumpulan bajingan yang aku kenal.
Mataku mulai mencari satu persatu di antara layar televisi, aku berusaha menemukan satu iblis yang seharusnya juga berada di layar itu. Dimana?
Tampaknya dia tidak ada, biasa nya dia selalu berada bersama ketiga keparat yang pantasnya mati saja. Rivanno... Where are you?
Aku membuka handphone ku agar aku menemukan keberadaan orang yang kucari. Dari portal online aku temukan fakta bahwa sang pengusaha hotel kota ini sempat terlihat berkonflik dengan Tegar.
Aku malah berpikir ini adalah upaya untuk menaikkan kelas mereka di dunia entertaiment. Sungguh cara yang busuk dan menjijikan.
"tiitt.... Titttt...." suara dering hape busukku.
Aku segera mengangkat telepon dari rekan kerjaku, Irfan. Dia mengajakku untuk menuju ke tempat perkara dua selebritas itu.
" okey go... Im wait you on parking area in my apart...
Kebetulan apartemen Irfan dan apartemen tempat tinggalku memang bersebelahan. Sebagai wartawan aku selalu mencari berita hangat agar yah lumayan menambah isi dompetku. Tapi untuk berita ini agaknya aku lebih bersemangat, aku bisa melihat para keparat itu dan menggunakan moment ini lebih baik.
Segera kuambil kamera, pena, buku kecil ku dan pastinya alat recordingku untuk wawancara. Sedikit aku poles wajahku dengan make up tipis. Kupakai lipstik agak tebak dan membentuk garis diluar garis bibirku agar lebih tebal. Segera kupakai softlens berwarna natural dan size super lebar agar mengesankan lebar mataku.
Aku lihat hapeku berdering, ada pesan masuk.
" Shei... aku sudah sampai, come on" pesan masuk dari Irfan. Aku dan irfan segera bergegas menuju tempat kejadian perkara
****
Bryan tampak mengecek ponselnya beberapa kali. Dia mendapat direct message dari sebuah account bodong dengan misterius.
" i see you. . Kau masuk pemberitaan bersama para sahabat bejadmu... Tapi kalian cuma bertiga, kamu tahu dimana Rivanno? Neraka menantimu...
K. V. S"
Bryan mencoba memikirkan siapa pengirim misterius gila ini. Ia pikir ia tak punya dendam dengan siapapun, terakhir ia punya trouble dengan Sheila kakak dari Rivanno.
Sheila sempat ia peras keuangannya karena Bryan tahu kondisi kehamilannya. Sebelum Sheila akhirnya memberanikan diri jujur pada keluarganya bersama Marcus.
Sebenarnya bukan hanya Bryan yang tau, Tegar dan Radit juga mengetahui kondisi itu. Hanya saja Bryan lah yang mengusulkan pemerasan pada Sheila diluar sepengetahuan Rivanno.
Hanya saja semenjak kejadian itu, Sheila memutuskan kontak dengan Bryan dan kedua sahabatnya. Ya, Bryan adalah mantan kekasih Sheila sebelum Sheila berselingkuh dengan Marcus si pria bule. Terakhir dari Vanno ia dengar kalau Sheila bekerja sebagai penulis berita online sambil menjual bisnis onlinenya. Sementara Marcus, memiliki toko kue yang lumayan besar di negaranya.
Walaupun setelah ia memeras Sheila hubungannya telah membaik, terakhir dia lihat di postingan akun facebooknya Sheila akan segera pulang ke Indonesia. Ya walaupun hubungan antara mertua dan menantu itu panas tapi hubungan antara cucu dengan grandma nya selalu terjalin dibelakang sepengetahuan Vano dan ayahnya.
Dalam hatinya ia bergumam " apakah dia membalas dendam karena uangnya dulu? Tidakkah dia memikirkan sakit hatiku?
***
Sheila menapakkan kaki di Indonesia.
(to be continued)
Chapter 2 : Namanya Kinara
Aku melaju meninggalkan pantai, menuju parkiran hotelku. Seorang staf hotel menghampiriku. Saat itu aku sebenarnya merasa enggan untuk menanggapi masalah di hotel. Kinara menunggu di tepian mobil karena lebih dulu sampai sebelum aku.
" Sorry pak, kita kekurangan karyawan... 3 dari karyawan sudah tidak masuk selama satu minggu lebih, banyak pekerjaan yang terbengkalai, apa tidak sebaiknya kita pasang iklan untuk mencari karyawan baru? Tanya staf hotel bagian HRD yang kulihat dari namanya bernama July.
" miss jully... Ini sudah larut, kenapa harus membahas hal seperti ini?
" maaf pak, saya sudah menghubungi bapak tapi tidak ada respon dari kemarin... Sementara pihak kompetitor mulai melakukan berbagai renovasi demi mendapat laba lebih, dan menambah beberapa karyawan ourshorching demi kemajuan pak...
" Okey, kita bahas pagi nanti... Tegasku
Jully kemudian mengangguk dan mempersilahkan aku menuju mobil. Di depan pintu mobil Kinara menanyakan apa yang terjadi. Dia mencoba menenangkan aku.
Aku mengajaknya sesegera mungkin meninggalkan hotel dan bergegas mengantar Kinara pulang. Ditengah perjalanan Radit menelepon ku. Namun tidak ku angkat. Aku mematikan teleponku karena aku harus mengantar Kinara segera pulang. Jam sudah menunjuk pukul 01 malam.
****
Siaran televisi penuh berita mengenai Velove dan Tegar. Velove Arianita adalah selebgram dengan jumlah follower yang begitu banyak, dia terkenal akan kemampuan mempromosikan berbagai barang endorse. Sementara Tegar Rahardjo adalah aktor pendatang baru yang tengah naik daun. Popularitasnya tengah berada di puncak, ini merupakan berita buruk bagi keduanya.
Tampak pula di layar televisi, Bryan Adriansyah pengusaha batu bara muda yang menggantikan posisi ayahnya, Donny Adriansyah dan juga Raditya Herdian seorang youtuber kelas wahid yang punya fans seabreg.
Disana juga bisa terlihat Jenita Farah, model sekaligus penyanyi cantik yang sepertinya tengah mabuk berat di papah beberapa staf diskotik.
Aku memperhatikan dengan seksama berita demi berita itu. Agak menyebalkan sebenarnya, tapi sudahlah hampir semua breaking news berisi berita sekumpulan bajingan yang aku kenal.
Mataku mulai mencari satu persatu di antara layar televisi, aku berusaha menemukan satu iblis yang seharusnya juga berada di layar itu. Dimana?
Tampaknya dia tidak ada, biasa nya dia selalu berada bersama ketiga keparat yang pantasnya mati saja. Rivanno... Where are you?
Aku membuka handphone ku agar aku menemukan keberadaan orang yang kucari. Dari portal online aku temukan fakta bahwa sang pengusaha hotel kota ini sempat terlihat berkonflik dengan Tegar.
Aku malah berpikir ini adalah upaya untuk menaikkan kelas mereka di dunia entertaiment. Sungguh cara yang busuk dan menjijikan.
"tiitt.... Titttt...." suara dering hape busukku.
Aku segera mengangkat telepon dari rekan kerjaku, Irfan. Dia mengajakku untuk menuju ke tempat perkara dua selebritas itu.
" okey go... Im wait you on parking area in my apart...
Kebetulan apartemen Irfan dan apartemen tempat tinggalku memang bersebelahan. Sebagai wartawan aku selalu mencari berita hangat agar yah lumayan menambah isi dompetku. Tapi untuk berita ini agaknya aku lebih bersemangat, aku bisa melihat para keparat itu dan menggunakan moment ini lebih baik.
Segera kuambil kamera, pena, buku kecil ku dan pastinya alat recordingku untuk wawancara. Sedikit aku poles wajahku dengan make up tipis. Kupakai lipstik agak tebak dan membentuk garis diluar garis bibirku agar lebih tebal. Segera kupakai softlens berwarna natural dan size super lebar agar mengesankan lebar mataku.
Aku lihat hapeku berdering, ada pesan masuk.
" Shei... aku sudah sampai, come on" pesan masuk dari Irfan. Aku dan irfan segera bergegas menuju tempat kejadian perkara
****
Bryan tampak mengecek ponselnya beberapa kali. Dia mendapat direct message dari sebuah account bodong dengan misterius.
" i see you. . Kau masuk pemberitaan bersama para sahabat bejadmu... Tapi kalian cuma bertiga, kamu tahu dimana Rivanno? Neraka menantimu...
K. V. S"
Bryan mencoba memikirkan siapa pengirim misterius gila ini. Ia pikir ia tak punya dendam dengan siapapun, terakhir ia punya trouble dengan Sheila kakak dari Rivanno.
Sheila sempat ia peras keuangannya karena Bryan tahu kondisi kehamilannya. Sebelum Sheila akhirnya memberanikan diri jujur pada keluarganya bersama Marcus.
Sebenarnya bukan hanya Bryan yang tau, Tegar dan Radit juga mengetahui kondisi itu. Hanya saja Bryan lah yang mengusulkan pemerasan pada Sheila diluar sepengetahuan Rivanno.
Hanya saja semenjak kejadian itu, Sheila memutuskan kontak dengan Bryan dan kedua sahabatnya. Ya, Bryan adalah mantan kekasih Sheila sebelum Sheila berselingkuh dengan Marcus si pria bule. Terakhir dari Vanno ia dengar kalau Sheila bekerja sebagai penulis berita online sambil menjual bisnis onlinenya. Sementara Marcus, memiliki toko kue yang lumayan besar di negaranya.
Walaupun setelah ia memeras Sheila hubungannya telah membaik, terakhir dia lihat di postingan akun facebooknya Sheila akan segera pulang ke Indonesia. Ya walaupun hubungan antara mertua dan menantu itu panas tapi hubungan antara cucu dengan grandma nya selalu terjalin dibelakang sepengetahuan Vano dan ayahnya.
Dalam hatinya ia bergumam " apakah dia membalas dendam karena uangnya dulu? Tidakkah dia memikirkan sakit hatiku?
***
Sheila menapakkan kaki di Indonesia.
(to be continued)

Comments
Post a Comment