Keyword Story Chapter 1
KEYWORD STORY
By. T Anugerah
Chapter 1
Namanya Kinara
By. T Anugerah
Chapter 1
Namanya Kinara
Aku berjalan diantara tepian ombak. Aku menatap nanar ke arah sunset kala itu. Aku ingat saat itu aku berada disini. Menyeka darah yang mengucur deras. Tubuhnya lemas, nafasnya terengah engah,matanya sayu.Aku tak ingin mengenalnya, tapi aku tak mau juga melupakannya.
Semuanya bermula disini, akan aku ceritakan.
Kala itu aku baru saja menyelesaikan study ku di salah satu Universitas ternama di Jakarta. Awalnya aku menolak untuk kuliah di Jakarta, aku memiliki mimpi besar untuk kuliah di Luar Negeri seperti kakakku, Sheila. Tapi papa dan mama menyarankanku agar aku masuk ke perguruan tinggi negeri disini saja. Aku paham kenapa mereka melarangku mengikuti jejak kakakku.
Sheila Ariandi Widjaya, dia gadis pintar, selalu menjadi kebanggaan keluarga dengan prestasinya dan seabreg beasiswa yang dia dapatkan sedari sekolah dasar. Namun entah itu buruk atau memang dia sudah lelah dengan tuntutan akan harga diri dan martabat keluarga. Dia hamil.
Papa dan mama shock, dan mereka tak lagi mengakui keberadaan kak Sheila. Meski begitu aku masih terus berkomunikasi dengan kak Sheila dan suaminya Marcus. Marcus bukan orang yang tak bertanggung jawab. Nyatanya saja dia menikahi kakakku. Aku yakin saat ini kakakku sudah bahagia dengan Marcus dan si kecil Brisia di London sana.
Sampai akhirnya aku sampai pada titik ini. Papa menyerahkan seluruh aset hotel padaku. Aku agak kaget, aku berkonsultasi dengan kakakku. Aku konsultasikan kenapa harus aku yang memikul hotel ini. Tidakkah sia sia perjuanganku dari awal kuliah sampai skripsi? Perang di hatiku tidak selesai begitu saja. Semakin aku memikirkannya semakin gelisah pula.
Akupun hendak bergegas pergi ke cafe untuk menenangkan pikiranku. Belum sempat aku pergi Mama memanggilku
" Vanno... Turun...ada tamu"
Sangat menyebalkan malam begini dengan kondisi perang karena keputusan papa aku harus menjumpai tamu. Kumatikkan Laptopku,aku masih mengenakan kolor dan ogah turun. Tiba tiba pintu diketuk, Bibi Ani kembali mengingatkan dengan medok jawanya agar aku segera turun, dibelakangnya ada Ayu anak bibi yang membawakan baju untukku.
"Tamu siapa bi?
"Mboten ngertos kulo den... Ini bajunya... Sambil mengambil setumpuk baju dari tangan Ayu.
Bibi Ani ini merupakan asisten ibu yang paling setia dari kak Sheila bayi sampe aku gede pun dia ada dikeluarga kami. Begitupun si Ayu. Ayu dulu sekolah dengan semasa SMA, dia disekolahkan oleh keluargaku. Itu sebabnya aku dan Ayu sudah biasa saja ketika Ayu melihatku hanya mengenakan kolor.
Aku memilih baju yang akan kupakai. Sebenarnya malas, pasti ini kolega papa lagi. Belum juga aku bilang iya mengenai hal ini Papa sudah berkali kali mengenalkanku pada koleganya.
Bibi dan Ayu kemudian minta ijin untuk turun karena akan menyiapkan minuman di dapur. Akupun mempersilahkannya. Aku memilih Kemeja santai warna abu abu, celana Panjang Hitam, dan Sepatu.
Saat kupakai, dari arah Hpku berdering kencang. Tegar si anak cafe meneleponku, sudah pasti dia menghubungiku karena aku berjanji akan minum whisky malam ini.
"Hoi bro! lama banget!!! Gw udah didepan rumah lo!
" Gw ada tamu, mungkin kolega papa gw, lu pergi aja dulu nanti gw susul..
" Oke deh.
***
Aku pun turun dibawah ada Papa Mama dan tamu tadi. Aku pun segera duduk, dan seketika surprise!!! Apa yang aku lihat saat ini, Kinara Adriani. Gadis yang paling aku benci sejak SMA. Dia adalah pesaing beratku, satu hal yang membuatnya lebih baik dari aku. Dia tidak mau minum, mungkin itu.
Kinara tampak memandangku cuek, sementara aku dengan bodohnya menjulurkan tanganku padanya mengajak berjabat tangan atas perintah Papa. Seolah menang Kinara, senyum mengejek padaku. Sungguh menyebalkan.
Papa memulai pembicaraan, dia memberitahuku bahwa kami dijodohkan sejak dulu.
" What!!! Seru Kinara
" Oh Shit!!! Sahut ku
Papa Kinara, Om Elgan melihat tingkah kocak kami berdua. Dengan malas aku pun bilang tidak setuju dengan hal ini. Bagaimanapun Kinara adalah pacar Tegar. Dan aku adalah pacar dari sahabat Kinara,Velove.
Aku jadi kikuk. Aku segera bangkit dan meninggalkan penjamuan menyebalkan ini.
Tiba tiba Papa memegang tanganku, dan menyatukan tangan Kinara padaku.
" Ajak Kinara...
" but... I... " belum selesai aku bicara Om Elgan memotong ucapanku.
" so why... ajak Kinara pergi... No problem kan maa?" tanyanya pada istrinya
Aku pun terpaksa mengajak Kinata ke Cafe. Tiba-tiba, Tegar menelponku bahwa aku disuruh datang ke diskotik saja.
" Kita mau kemana? tanya Kinara
" Aku ingin minum, semuanya melelahkan... You know that! Pungkasku
" God? Kamu mau aku mengikutimu kesana? Bastard! Selorohnya kesal seraya menghentikan langkah
" So... Lu pengin ngancurin kebahagiaan nyokap bokap lo? Biarpun ini ga adil buat kita?
Dia hanya memanyunkan bibirnya kemudian masuk ke dalam mobil. Aku langsung menyalakan mobil dan melesat pergi meninggalkan rumahku.
***
Di diskotik ada Velove, dia segera menghampiriku dan Kinara. Aku dan Kinara canggung, entah bagaimana raut muka kami berdua di mata Velove dan lainnya.
"Wow... Amazing! Look this, Kinara welcome... Sambut Velove renyah
" ya... Jawabnya sambil memeluk Velove.
Aku mampu melihat kecanggungan dari Kinara. Namun pandanganku segera beralih pada Tegar. Dia datang seraya merangkul Jenny. Dia sudah setengah mabuk, keduanya sesekali berciuman dan menenggak bir. Sementara itu, Kinara tampak terbujur kaku melihat kekasihnya.
Ya, selama ini Tegar selalu menutupi kelakuan buruknya, entah itu minum, free seks maupun narkoba. Sang Aktor itu selalu mengatakan scandalnya terhadap publik adalah settingan manager. Tapi melihat kenyataan ini, nampaknya Kinara tampak emosi.
Kinara segera menghampiri Tegar. Ia menjambak Jenny, dan mendorongnya. Tegar kaget saat melihat Kinara ada disana. Jenny jatuh tersungkur, ia kemudian segera di papah oleh Velove, Bryan dan Radit. Sementara aku mencoba melerai Kinara dan Tegar. Meskipun aku tahu Tegar adalah Kekasih yang sangat menyayangi Kinara tapi di posisi ini Tegar tengah mabuk berat.
Sesuai apa yang khawatirkan, Tegar mendorong Kinara dan mengatainya.
" Your so bitch!!! Bangsat! Pongahnya
" hei brengsek! Balas Kinara
" Stop! Kinar go! Perintahku
" Who are you man!!! Lantang Tegar
Beberapa pengunjung mulai memandangi kami. Sementara itu security berusaha memisahkan kami. Aku segera bergegas membawa Kinara pergi dari sana. Aku tahu hatinya hancur, sementara itu paparazi tampak menyorot kami berdua.
***
Velove mencoba menghubungiku, namun aku tidak mengangkatnya. Aku tak enak melihat Kinara yang berada disampingku tengah terisak isak. Aku kemudian mengetikan pesan untuk Velove.
"I'm fine... Aku sedang mengantar Kinara, jangan khawatir..."
" Okey baby... Balasnya
Kinara masih menangis, dia tak mau ku antar pulang. Aku mencoba bertanya kemana dia akan menenangkan dirinya. Dia hanya menjawab singkat, terserah.
***
" Kita mau kemana? tanya Kinara
" Aku ingin minum, semuanya melelahkan... You know that! Pungkasku
" God? Kamu mau aku mengikutimu kesana? Bastard! Selorohnya kesal seraya menghentikan langkah
" So... Lu pengin ngancurin kebahagiaan nyokap bokap lo? Biarpun ini ga adil buat kita?
Dia hanya memanyunkan bibirnya kemudian masuk ke dalam mobil. Aku langsung menyalakan mobil dan melesat pergi meninggalkan rumahku.
***
Di diskotik ada Velove, dia segera menghampiriku dan Kinara. Aku dan Kinara canggung, entah bagaimana raut muka kami berdua di mata Velove dan lainnya.
"Wow... Amazing! Look this, Kinara welcome... Sambut Velove renyah
" ya... Jawabnya sambil memeluk Velove.
Aku mampu melihat kecanggungan dari Kinara. Namun pandanganku segera beralih pada Tegar. Dia datang seraya merangkul Jenny. Dia sudah setengah mabuk, keduanya sesekali berciuman dan menenggak bir. Sementara itu, Kinara tampak terbujur kaku melihat kekasihnya.
Ya, selama ini Tegar selalu menutupi kelakuan buruknya, entah itu minum, free seks maupun narkoba. Sang Aktor itu selalu mengatakan scandalnya terhadap publik adalah settingan manager. Tapi melihat kenyataan ini, nampaknya Kinara tampak emosi.
Kinara segera menghampiri Tegar. Ia menjambak Jenny, dan mendorongnya. Tegar kaget saat melihat Kinara ada disana. Jenny jatuh tersungkur, ia kemudian segera di papah oleh Velove, Bryan dan Radit. Sementara aku mencoba melerai Kinara dan Tegar. Meskipun aku tahu Tegar adalah Kekasih yang sangat menyayangi Kinara tapi di posisi ini Tegar tengah mabuk berat.
Sesuai apa yang khawatirkan, Tegar mendorong Kinara dan mengatainya.
" Your so bitch!!! Bangsat! Pongahnya
" hei brengsek! Balas Kinara
" Stop! Kinar go! Perintahku
" Who are you man!!! Lantang Tegar
Beberapa pengunjung mulai memandangi kami. Sementara itu security berusaha memisahkan kami. Aku segera bergegas membawa Kinara pergi dari sana. Aku tahu hatinya hancur, sementara itu paparazi tampak menyorot kami berdua.
***
Velove mencoba menghubungiku, namun aku tidak mengangkatnya. Aku tak enak melihat Kinara yang berada disampingku tengah terisak isak. Aku kemudian mengetikan pesan untuk Velove.
"I'm fine... Aku sedang mengantar Kinara, jangan khawatir..."
" Okey baby... Balasnya
Kinara masih menangis, dia tak mau ku antar pulang. Aku mencoba bertanya kemana dia akan menenangkan dirinya. Dia hanya menjawab singkat, terserah.
***
Aku sampai di depan hotelku dikawasan Pantai. Kinara ku ajak ke Pantai. Dia tampak sembab.
" Are you okay? Ucapku kikuk
" Aku ingin minum... Ucapnya lirih
" maksudmu? Tanyaku mencegah
" why? Apa aku tidak boleh minum? Apa kau tahu kalau hatiku hancur saat ini ? Ucapnya seraya menangis
Kinara tiba tiba memelukku. Aku pun tak bisa menolaknya, aku membalas pelukannya berusaha menenangkannya. Dia kemudian menatapku, aku balas menatapnya.
Kinara mendekatkan wajahnya, ia mendekatkan bibirnya padaku. Aku pun mengikuti alurnya. Kami mulai berpagutan berdua. Aku menjatuhkannya ke pasir pantai, ku tekan badannya. Kinar memandangku, dan seolah berbicara "ayo lakukan..."
Namun, aku berusaha menguasai diri saat tiba-tiba hapeku berbunyi. Ya, Bryan menghubungiku. Aku segera mengangkat teleponnya.
" Halo By... " tanyaku, Bryan memang selalu dipanggian Bian sedari SMA
" Elo dimana? Tanya nya balik
" Gw lagi sama Kinara... Ada apa? Tanyaku balik
" Velove ketangkep polisi, Tegar juga...
" What??? Responku kaget
" Tadi sejam lebih sehabis Kinara berantem ada satuan dari polisi nge Razia, and you know?
" Apa? Ucapku penasaran
" Velove sama Tegar ngilang tuh ga tau kemana, pas razia gw contact ga bisa, mereka ketemu di mobil lagi fun!!!
" Apa? Teriakku tidak percaya
" Pliss Gw mohon lu jangan shock, terserah lu mau kesini atau ga, kalo gw sekarang udah balik, gw habis nganter Jenny...
" Oke thanks infonya by... Lu hati-hati"
Aku serasa disambar guntur, Velove cewek yang selama ini aku perjuangin dan Tegar sahabat terdekat aku selama ini. Rasanya tidak mungkin, aku mulai gelisah sendiri. Kinara kemudian menyolekku.
" Van...
" iya kin.. Gw ga tau kalo mereka ada... Ucapku belum selesai yang kemudian ditutup oleh ciuman dari Kinara.
" stop bahas mereka... seraya Kinara memandangku teduh
" Thanks yah van... Ayok balik... Ajak kinara seraya berjalan meninggalkanku
" lets go! Jawabku sembari mengikutinya. Aku membetulkan kancing kemejaku yang terlepas. Aku melihat ada bekas lipstik merah bekas bibir kinara tadi.
" oh shit... Ucapku dalam hati.
( to be continued )
" Are you okay? Ucapku kikuk
" Aku ingin minum... Ucapnya lirih
" maksudmu? Tanyaku mencegah
" why? Apa aku tidak boleh minum? Apa kau tahu kalau hatiku hancur saat ini ? Ucapnya seraya menangis
Kinara tiba tiba memelukku. Aku pun tak bisa menolaknya, aku membalas pelukannya berusaha menenangkannya. Dia kemudian menatapku, aku balas menatapnya.
Kinara mendekatkan wajahnya, ia mendekatkan bibirnya padaku. Aku pun mengikuti alurnya. Kami mulai berpagutan berdua. Aku menjatuhkannya ke pasir pantai, ku tekan badannya. Kinar memandangku, dan seolah berbicara "ayo lakukan..."
Namun, aku berusaha menguasai diri saat tiba-tiba hapeku berbunyi. Ya, Bryan menghubungiku. Aku segera mengangkat teleponnya.
" Halo By... " tanyaku, Bryan memang selalu dipanggian Bian sedari SMA
" Elo dimana? Tanya nya balik
" Gw lagi sama Kinara... Ada apa? Tanyaku balik
" Velove ketangkep polisi, Tegar juga...
" What??? Responku kaget
" Tadi sejam lebih sehabis Kinara berantem ada satuan dari polisi nge Razia, and you know?
" Apa? Ucapku penasaran
" Velove sama Tegar ngilang tuh ga tau kemana, pas razia gw contact ga bisa, mereka ketemu di mobil lagi fun!!!
" Apa? Teriakku tidak percaya
" Pliss Gw mohon lu jangan shock, terserah lu mau kesini atau ga, kalo gw sekarang udah balik, gw habis nganter Jenny...
" Oke thanks infonya by... Lu hati-hati"
Aku serasa disambar guntur, Velove cewek yang selama ini aku perjuangin dan Tegar sahabat terdekat aku selama ini. Rasanya tidak mungkin, aku mulai gelisah sendiri. Kinara kemudian menyolekku.
" Van...
" iya kin.. Gw ga tau kalo mereka ada... Ucapku belum selesai yang kemudian ditutup oleh ciuman dari Kinara.
" stop bahas mereka... seraya Kinara memandangku teduh
" Thanks yah van... Ayok balik... Ajak kinara seraya berjalan meninggalkanku
" lets go! Jawabku sembari mengikutinya. Aku membetulkan kancing kemejaku yang terlepas. Aku melihat ada bekas lipstik merah bekas bibir kinara tadi.
" oh shit... Ucapku dalam hati.
( to be continued )

Next episode kpn nih
ReplyDelete